Penyidik Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara mendapatkan pelatihan dari Detasemen Perlindungan Satuan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Pelatihan akan berlangsung 13-17 Juni 2011.
"Empat instruktur NCIS (Naval Crime Investigative Service) dari San Diego yang sudah terbiasa melatih ni negara-negara Pasifik ditugaskan untuk meningkatkan ilmu penyelidikan kriminal di pelabuhan," kata Kepala Keamanan Militer Serikat, Scott M. Bernat, di kantor Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jumat, 17 Juni 2011.
Namun menurut Scott, hingga hari ini belum ada ancaman mendesak yang mengganggu keamanan Pelabuhan Tanjung Priok. Pelatihan ini merupakan acara rutin sebagai bagian kerja sama antara militer Amerika Serikat dan Kepolisian Republik Indonesia. Pelatihan ini merupakan yang kedua untuk Pelabuhan Tanjung Priok setelah sebelumnya pada April 2010.
"Pelatihan ini terfokus pada bagaimana menangani ancaman bom dan keselamatan, penggeledahan orang/ruangan/fasilitas, aneka prosedur keamanan pelabuhan, dan keamanan titik jalur keluar masuk di pelabuhan," kata Scott.
Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok Ajun Komisaris Besar Asep Safrudin mengatakan teknik yang dibawa para instruktur NCIS tidak banyak berbeda dengan standar prosedur kepolisian Indonesia. Tetapi, ada tambahan ilmu seperti pengetahuan mengenai kapal, pemeriksaan tentang penumpang, dan juga penggeledahan terhadap kemungkinan terorisme dan penyelundupan senjata api. "Selain itu Februari lalu mereka juga menghibahkan peralatan penyidikan kriminal senilai sekitar Rp 85 juta," kata Asep.
Scott menambahkan, pelatihan serupa juga akan dilakukan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada 20-24 Juni 2011. Dan sekitar enam bulan lagi pelatihan juga akan diberikan untuk pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia, seperti untuk pelabuhan di Benoa (Bali), Medan dan Ujung Pandang.